Artikel Makalah, Kumpulan Makalah

Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap peserta Didik Usia Remaja

1. Pengertian Nilai, Moral, dan sikap
Proses pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan bentuk sikap dan tingkah laku merupakan proses kejiwaan yang bersifat muskil. Seseorang individu yang ada waktu tertentu melakukan perbuatan tercela ternyata tidak selalu kerena ia tidak mengetahui bahwa perbuatan itu tercela, atau tidak sesuai dengan perbuatan baik dan norma sosial. Berbuat sesuatu secara fisik adalah bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Akan tetapi, di dalamnya tidak cukup sikap mental yang tidak selalu mudag ditangapi, kecuali ia tidak langsung, misalnya melalui ucapan atau perbuatan yang sangat dapat menggambarkan sikap mental tersebut.

Dalam kaitanya dengan nilai, moral merupakan kontrol dalam sikap dan tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud, misalnya dalam pengamalan nilai tenggang rasa, dalam melakukannya seseorangakan selalu memerhatikan perasaan orang, sehingga tidak berbuat sekendak hatinya. Menurut Santrock,1995 berpendapat bahwa moral adalah sesuatu yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Nilai-nilai kehidupan menyangkut persoalan baik dan buruk, sehinga berkaitan denga persoalan, dalam hal ini aliran psikonalisis tidak tidak membedakan antara sosial, norma, dan nilai (Sarlito, 1991:91). Semua konsep itu menurut Freud menyatu dalam konsepnya tentang seperego. Seper ego dalam teori Freud merupakan bagian dari jiwa yang berfungsi
untuk mengendalikan tingkah laku (ego) sehinga tidak bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat.
2. Karakteristik Nilai, Moral, dan Sikap Remaja
Salah satu tugas perkembangan yang harus dilakukan remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok masyarakatnya. Remaja diharapkan menggati konsep-konsep moral yang berlaku umum dan merumuskan ke dalam kode moral yang berfungsi sebagai pedoman perilakunya. Micheal mengemukakan lima perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja, yaitu sebagai berikut.
a. Pandangan moral individu makin lama menjadi lebih abstrak
b. Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah
c. Penilaian moral yang semakin kognitif mendorong remaja untuk berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah yang dihadapi
d. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mudah dalam arti bahwa penilaian moral menimbulkan ketegangan emosi

Tahap-tahap perkembangan moral dapat dibagi sebagai berikut.
a. Tingkat prakonvensional
Anak tanggap terhadap aturan-aturan budaya dan terhadap ungkapan-ungkapan budaya mengenai baik dan buruk, benar dan salah. Akan tetapi hal ini semata-mata ditafsirkan darisegi sebab akibat fisik atau kenikmatan perbuatan (hukuman, keuntungan, pertukaran kebaikan), tingkat ini dapat di bagi dua tahap:
1) Tahap orientasi hukuman dan keputusan
2) Tahap orientasi relativitas-instrumental

b. Tingkat konvensional
Pada tingkat ini, anak hanya menuruti harapan keluarga, kelompok atau bangsa. Ia memandang bahwa hal tersebut bernilai bagi dirinyasendiri, tanpa mengindahkan akibat yang segera dan nyata. Sikapnya bukan hanya konformitas terhadap harapan pribadi dan tata tertib sosial, melaikan juga loyal (setia) terhadapnya dan secara aktif mempertahankan, mendukung dan membenarkan seluruh tata-tertib atau norma-norma tersebut serta mengidentifikasikan diri dengan orang tua kelompok yang terlihat di dalamnya, teingkatan ini memiliki dua tahap:
1) Tahap orientasi kesempatan antara pribadi atau orientasi
2) Tahap orientasi hukuman dan keterteban

c. Tingkat pasca-konvensional (otonom/berdasarkan prinsip)
Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas untuk merumuskan nilai-nilai dan prinsip moral yang dimiliki keabsahan dan dapat diterapkan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip-prinsip itu dan selepas pula dari identifikasi individu sendiri dengan kelompok tersebut. Ada dua tehap pada tingkat ini:
1) Tahap orientasi kontrak sosial legalitas
2) Tahap orientasi prinsip etika universal


3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap
Perkembangan internalisasi nilai-nilai terjadi melalui identifikasi dengan orang-orang yang dianggapnya sebagai model. Bagi anak-anak usia 12-16 tahun, gambaran ideal yang diidentifikasikan adalah orang-orang dewasa yang berwibawa atau simpatik, orang-orang terkenal, dan hal-hal yang ideal yang diciptakan sendiri.
Para sosiolog berangapan bahwa masyarakat mempunyai peran penting dalam pembentukan moral. Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya kontrol dari masyarakat itu sendiri yang mempuyai sangsi-sangsi tersendiri buat si pelangar.
Teori perkembangan moral yang di kemukakan oleh Kohlberg menunjukan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi yang diperoleh dari kebiasaan danhal-hal lainyang berhubungan dengan nilaikebudayaan. Tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spotan pada masa anak-anak (Singgih Gunarsa, 1990:202). Anak memang bekembang melalui interaksi sosial tetapi interaksi ini mempunyai corak yang khusus dan faktor pribadi anak ikut berperan.
4. Implikasi Pengembangan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
Perwujudan nilai, moral dan sikap tidak terjadi dengan sendirinya, proses yang dilalui seseorang delam pengembangan nilai-nilai hidup tertentu adalah sebuah proses yang belum seluruhnya dipahami para ahli (Surakmad, 19980:17). Apa yang terjadi di dalam diri pribadi seseorang bhanya dapat didekati memalui cara-cara tidak langsung, yakni dengan mempelajari gekala tingkah laku orang tersebut, mampu membandingkan dengan gejala serta tingkah laku orang lain. Di antara proses kejiwaan yang sulit untuk dipahami adalag proses terjelmanya nilai-nilai hidup dalam diri individu, yang mungkin didahului oleh pengenalan nilai secara intelektual, disusul oleh penghayatan nilai tersebut, dan kemudian tumbuh dala diri seseorang sedemikian rupa kuatnya sehingga seluruh jaln pikiran, tingkah lakunya, serta sikapnya terhadap segala sesuatu di luar dirinya, bukan saja diwarnai, tetapi juga dijiwai oleh nilai-nilai tersebut.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap peserta Didik Usia Remaja

0 komentar: